Tentang Menara Cipta Karya

Pilihan tepat untuk material bangunan Anda.

icon_widget_image Senin-Jumat: 09:00-17:00; Sabtu: 10:00 to 14:00 icon_widget_image Jl. Tanjung Pinang No.15, Perak Bar., Kec. Krembangan, Surabaya, Jawa Timur 60177 icon_widget_image (+62) 821 7183 0077 icon_widget_image (+62) 877 0327 7228 icon_widget_image (+62) 31 9902 1470 icon_widget_image admin@menarakarya.com

Menara Cipta Karya

Seluk Beluk Produksi MDF: Dari Kayu Hingga Produk Jadi

Medium Density Fiberboard (MDF) telah menjadi material yang tak terpisahkan dalam industri furnitur, konstruksi interior, dan berbagai aplikasi lainnya. Popularitasnya didorong oleh permukaannya yang halus, stabilitas dimensi yang baik, kemudahan dalam pengerjaan, serta biaya yang relatif terjangkau. Namun, tahukah Anda bagaimana sebenarnya MDF diproduksi? Artikel ini akan mengupas tuntas seluk beluk proses produksi MDF, mulai dari bahan baku kayu hingga menjadi produk jadi yang siap digunakan.

1. Pemilihan dan Persiapan Bahan Baku Kayu:

Langkah awal dalam produksi MDF adalah pemilihan bahan baku kayu. Umumnya, jenis kayu lunak seperti pinus, cemara, dan eucalyptus sering digunakan karena seratnya yang panjang dan mudah diolah. Namun, kayu keras juga dapat digunakan dalam campuran untuk menghasilkan karakteristik MDF yang berbeda.

Kayu yang telah ditebang kemudian dibawa ke pabrik dan menjalani proses persiapan. Proses ini meliputi penghilangan kulit kayu (de-barking) dan pemotongan kayu menjadi chip-chip kecil (wood chips). Ukuran dan kualitas wood chips sangat penting karena akan mempengaruhi kualitas serat MDF yang dihasilkan.

2. Pembuatan Serat Kayu (Pulping):

Chip kayu kemudian dimasukkan ke dalam mesin digester. Di dalam digester, chip kayu diproses menggunakan tekanan tinggi, uap panas, dan bahan kimia tertentu. Proses ini bertujuan untuk melunakkan lignin, yaitu zat perekat alami dalam kayu, sehingga serat-serat kayu dapat terpisah dengan mudah.

Terdapat beberapa metode pulping yang umum digunakan, antara lain:

  • Proses Mekanis (Mechanical Pulping): Menggunakan tekanan dan gesekan mekanis untuk memisahkan serat kayu. Metode ini menghasilkan serat yang lebih pendek dan kasar, namun dengan hasil yang lebih tinggi.
  • Proses Termomekanis (Thermomechanical Pulping – TMP): Mengombinasikan panas dan tekanan untuk melunakkan kayu sebelum dipisahkan secara mekanis. Metode ini menghasilkan serat yang lebih panjang dan kuat dibandingkan proses mekanis murni.
  • Proses Kimia (Chemical Pulping): Menggunakan bahan kimia untuk melarutkan lignin dan memisahkan serat kayu. Metode ini menghasilkan serat yang paling bersih dan kuat, namun dengan hasil yang lebih rendah dan biaya yang lebih tinggi.

Setelah proses pulping selesai, bubur serat kayu (pulp) yang dihasilkan masih mengandung air dan kotoran. Oleh karena itu, pulp akan melalui proses pencucian dan penyaringan untuk menghilangkan kontaminan dan mendapatkan serat kayu yang bersih.

3. Pengeringan Serat Kayu:

Serat kayu yang telah dicuci kemudian dialirkan ke mesin pengering. Proses pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam serat hingga mencapai tingkat yang optimal untuk proses selanjutnya. Umumnya, pengeringan dilakukan menggunakan udara panas dalam sistem conveyor. Kadar air yang tepat sangat penting untuk memastikan ikatan antar serat yang kuat pada tahap pengepresan.

4. Pencampuran dengan Perekat dan Aditif:

Serat kayu kering kemudian dicampur dengan perekat. Jenis perekat yang paling umum digunakan dalam produksi MDF adalah urea-formaldehida (UF) dan phenol-formaldehida (PF). Perekat ini berfungsi untuk mengikat serat-serat kayu menjadi satu kesatuan yang kuat.

Selain perekat, aditif lain juga dapat ditambahkan untuk meningkatkan kualitas dan karakteristik MDF. Beberapa aditif yang umum digunakan antara lain:

  • Wax (Lilin): Meningkatkan ketahanan MDF terhadap kelembaban.
  • Resin Melamin: Meningkatkan kekerasan permukaan dan ketahanan terhadap goresan.
  • Bahan Pengawet: Melindungi MDF dari serangan jamur dan serangga.

Proses pencampuran dilakukan secara merata dalam mesin blender khusus untuk memastikan semua serat kayu terlapisi dengan perekat dan aditif secara optimal.

5. Pembentukan Matras Serat (Fiber Mat Forming):

Campuran serat kayu dan perekat kemudian dialirkan ke mesin pembentuk matras (forming machine). Mesin ini mendistribusikan serat secara merata di atas conveyor belt, membentuk lapisan serat yang tebal dan longgar yang disebut matras serat. Ketebalan dan kepadatan matras serat akan menentukan ketebalan dan kepadatan MDF yang dihasilkan.

Terdapat dua metode pembentukan matras serat yang umum digunakan:

  • Air Laying: Menggunakan aliran udara untuk mendistribusikan serat secara merata. Metode ini menghasilkan matras serat dengan kepadatan yang lebih seragam.
  • Mechanical Laying: Menggunakan mekanisme mekanis seperti rotating head untuk menyebarkan serat.

6. Pengepresan Panas (Hot Pressing):

Matras serat yang telah terbentuk kemudian dimasukkan ke dalam mesin pengepres panas (hot press). Mesin ini terdiri dari beberapa plat baja yang dipanaskan hingga suhu tinggi (biasanya antara 180-220 derajat Celcius) dan memberikan tekanan yang sangat besar pada matras serat.

Proses pengepresan panas ini memiliki beberapa fungsi penting:

  • Memadatkan Serat: Tekanan yang tinggi akan memampatkan serat kayu sehingga membentuk lembaran yang padat.
  • Mengaktifkan Perekat: Panas akan mengaktifkan perekat sehingga mengikat serat-serat kayu secara permanen.
  • Membentuk Ketebalan: Jarak antar plat pengepres akan menentukan ketebalan akhir MDF.

Siklus pengepresan panas berlangsung selama beberapa menit, tergantung pada ketebalan MDF yang diinginkan. Setelah proses pengepresan selesai, lembaran MDF yang masih panas dikeluarkan dari mesin pengepres.

7. Pendinginan dan Pengkondisian:

Lembaran MDF yang baru keluar dari mesin pengepres masih sangat panas dan belum stabil. Oleh karena itu, lembaran MDF akan didinginkan secara bertahap menggunakan udara atau kipas angin. Proses pendinginan ini penting untuk mencegah terjadinya retakan atau deformasi pada MDF.

Setelah dingin, MDF akan menjalani proses pengkondisian (conditioning) di ruangan dengan suhu dan kelembaban yang terkontrol. Proses ini bertujuan untuk menstabilkan kadar air dalam MDF dan mengurangi tegangan internal.

8. Pengamplasan dan Pemotongan:

Setelah proses pengkondisian selesai, lembaran MDF akan diamplas untuk mendapatkan permukaan yang halus dan rata. Proses pengamplasan dilakukan menggunakan mesin amplas otomatis dengan berbagai tingkat kehalusan amplas.

Selanjutnya, lembaran MDF akan dipotong sesuai dengan ukuran standar atau sesuai dengan permintaan pelanggan menggunakan mesin pemotong presisi tinggi.

9. Pengujian Kualitas:

Sebelum didistribusikan, MDF akan melalui serangkaian pengujian kualitas untuk memastikan memenuhi standar yang ditetapkan. Pengujian ini meliputi:

  • Uji Kekuatan Lentur (Bending Strength): Mengukur kemampuan MDF untuk menahan beban tanpa patah.
  • Uji Kekuatan Tarik (Tensile Strength): Mengukur kemampuan MDF untuk menahan gaya tarik.
  • Uji Kekuatan Ikatan Internal (Internal Bond Strength): Mengukur kekuatan ikatan antar serat di dalam MDF.
  • Uji Kadar Air (Moisture Content): Memastikan kadar air MDF berada dalam batas yang ditentukan.
  • Uji Emisi Formaldehida (Formaldehyde Emission Test): Memastikan emisi formaldehida MDF berada di bawah batas aman.

10. Pengemasan dan Distribusi:

Setelah lolos pengujian kualitas, lembaran MDF akan dikemas dengan rapi untuk melindungi dari kerusakan selama proses pengiriman dan penyimpanan. MDF biasanya dikemas dalam bentuk palet atau bundel.

Selanjutnya, MDF siap didistribusikan ke berbagai toko bangunan, distributor bahan konstruksi, produsen furnitur, dan pengguna akhir lainnya.

PT. MENARA CIPTA KARYA: Distributor MDF dan Bahan Konstruksi Berkualitas

Untuk memenuhi kebutuhan Anda akan MDF berkualitas tinggi dan berbagai bahan konstruksi lainnya, percayakan pada PT. MENARA CIPTA KARYA. Sebagai distributor terpercaya, PT. MENARA CIPTA KARYA menyediakan berbagai jenis dan ukuran MDF yang sesuai dengan kebutuhan proyek Anda. Kami berkomitmen untuk menyediakan produk-produk berkualitas dengan harga yang kompetitif, didukung oleh pelayanan yang profesional dan pengiriman yang tepat waktu.

Selain MDF, PT. MENARA CIPTA KARYA juga menyediakan berbagai macam bahan konstruksi berkualitas lainnya, mulai dari kayu olahan, plywood, partikel board, hingga material finishing. Dengan pengalaman bertahun-tahun di industri ini, kami siap menjadi mitra terpercaya Anda dalam setiap proyek pembangunan dan interior.

Hubungi PT. MENARA CIPTA KARYA segera untuk mendapatkan penawaran terbaik dan konsultasi mengenai kebutuhan bahan konstruksi Anda. Kami siap melayani Anda di wilayah Sidoarjo, Jawa Timur, dan sekitarnya.

CALL/WA 082171830077 PT.MENARA CIPTA KARYA, distributor baja ringan, distributor beton,distributor beton,distributor conblock, distributor besi baja,baju pemadam kebakaran,baju damkar,kuku bucker, jual kuku bucket,distributor alat berat, sperpart alat berat